Momentum Memilih Ketua Umum Baru Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi
Perpanjangan Tangan Pemerintah atau Mitra Strategis Pariwisata?

Keterangan Gambar : Pemilihan Ketua Umum bakal di gelar pada 27 Februari 2025
Editorial Oleh Yusuf Sugiyono - Pemerhati Wisata & Lingkungan
Baca Lainnya :
- Menghilangnya Bajak Tradisional: Dianggap Kuno,Padahal Bernilai Ekonomi Tinggi dan Ramah Lingkungan
Cuilan Permata di Kaki Gunung Raung
Sejuta Manfaat Bambu bagi ekosistem dan kehidupan
Editorial: Peternakan Tawon Klanceng, Potensi Ekowisata Masa Depan
Petani Kelapa Songgon Khawatirkan Serangan Hama
Pada 27 Februari mendatang, Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi (APB) akan menggelar pemilihan Ketua Umum dan pengurus periode 2025-2030 di Cluring Waterpark, Srono, Banyuwangi. Momen ini menjadi titik krusial untuk menentukan arah baru APB—apakah tetap sebagai kepanjangan tangan Pemda melalui Dinas Pariwisata atau bertransformasi menjadi mitra strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan wisata.
APB memiliki cakupan yang luas, menaungi sekitar 187 destinasi wisata (Pokdarwis) serta desa wisata di Banyuwangi dengan lebih dari 3.000 anggota. Dengan potensi sebesar ini, APB bukan sekadar wadah koordinasi, tetapi bisa menjadi aktor utama dalam membentuk ekosistem pariwisata yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.
Jika APB tetap sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah, maka peran utamanya akan berfokus pada pelaksanaan program pemerintah, regulasi, dan pendampingan teknis bagi Pokdarwis. Ini bisa memberikan stabilitas, namun ada risiko keterbatasan inovasi karena ketergantungan pada kebijakan dan anggaran pemerintah.
Sebaliknya, jika APB berani mengambil peran sebagai mitra strategis, maka organisasi ini bisa lebih fleksibel dalam menggali potensi ekonomi kreatif. Dengan pendekatan berbasis pemberdayaan, APB dapat membangun kemitraan dengan sektor swasta, akademisi, dan komunitas lokal untuk menciptakan inovasi wisata yang lebih berkelanjutan. Ini juga membuka peluang lebih besar bagi Pokdarwis untuk berkembang secara mandiri melalui kewirausahaan sosial dan digitalisasi wisata.
Keputusan strategis ini akan menentukan masa depan ekosistem wisata Banyuwangi. Apakah APB akan tetap berada di bawah kendali birokrasi, ataukah berani melangkah lebih jauh menjadi penggerak utama dalam industri pariwisata yang lebih mandiri dan progresif? Jawabannya ada di tangan para pemilih dalam musyawarah mendatang.***