Krisis Air Bersih, Andalkan Air Hujan Untuk Kosumsi
Sejak Banjir Besar 28 JuniLalu

Keterangan Gambar : Warga Terpaksa Kosumsi Air Hujan yang di Tampung
Oleh : Yusuf Sugiyono -Pikirannusantara.id
Songgon, 5 Juli 2025 – Warga Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, hingga kini masih mengalami krisis air bersih menyusul banjir besar yang melanda Sungai Badeng dan Sungai Kumbo pada 28 Juni lalu. Warga di sejumlah dusun, seperti Dusun Sumberagung dan Dusun Krajan, terpaksa mengandalkan air hujan yang ditampung dari talang rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk air minum.
Baca Lainnya :
- Kabar Lega! Jembatan \\\"Kali Kencono Etan Pasar Sragi\\\" Penghubung Tiga Desa di Songgon Segera Di
Komunitas \\\"Team Pekok Peduli Kasih \\\" Santuni Kaum Duafa di Bulan Suci Ramadhan 1446 H
Pesona Songgon Bagikan 1000 Takjil untuk Pengguna Jalan
Roadshow Ngopeni Wong Darus: Part 4, Bhakti Sosial di Bulan Suci Ramadhan 1446 H
Pelaku Wisata dan UMKM Songgon Gelar Bhakti Sosial
Menurut Pandiyo (47), warga Dusun Krajan, kondisi ini sudah berlangsung selama sepekan. “Sejak banjir besar, kami tidak bisa mengakses air bersih. Terpaksa kami tampung air hujan dari atap rumah untuk masak dan minum,” ujarnya saat ditemui pada Sabtu (5/7).
Hal serupa disampaikan Suhairi (67), warga RT 06 RW 05 Desa Sumberbulu. Ia mengungkapkan bahwa pasokan air dari HIPAM desa terhenti total sejak banjir menerjang. “Sudah beberapa hari ini kami dan keluarga hanya mengandalkan air hujan. HIPAM mati total,” katanya.
Pengelola HIPAM Desa Sumberbulu, Jumhar, menjelaskan bahwa kerusakan sistem distribusi air cukup parah. “Pasca banjir pertama sempat kami perbaiki, tapi datang banjir susulan. Tebing ambrol dan pipa utama berdiameter 6 inci hanyut puluhan meter. Sejak itu, aliran air terputus lagi,” tuturnya.
Jumhar menambahkan bahwa perbaikan belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca ekstrem dan kebutuhan anggaran yang besar. “Kami belum tahu sampai kapan bisa diperbaiki. Kami sangat berharap ada bantuan dari pihak terkait agar permasalahan air bersih ini segera teratasi,” pungkasnya.
Krisis air bersih ini menambah beban warga yang sebelumnya juga terdampak kerusakan akibat banjir. Masyarakat berharap adanya solusi cepat agar kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi kembali.
Yusuf Sugiyono - Untuk pikirannusantara.id