Menelisik Kabar Pesta Demokrasi: Pemilihan Ketua Umum APB 2025-2030
Rasa Persaudaraan Tinggi Mewarnai Para Kandidat

Keterangan Gambar : Saling Menunggu demi Menjaga Rasa Persaudaraan
Editorial APB
Oleh: Yusuf Sugiyono
Edisi: Senin, 24 Februari 2025
Baca Lainnya :
- Bursa Calon Ketua Umum Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi (APB) 2025-2030
Menyongsong Kepemimpinan Baru Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi ( APB )
Menyongsong Kepemimpinan Baru Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi ( APB )
Momentum Memilih Ketua Umum Baru Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi
Menghilangnya Bajak Tradisional: Dianggap Kuno,Padahal Bernilai Ekonomi Tinggi dan Ramah Lingkungan
Pesta demokrasi dalam pemilihan Ketua Umum Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi (APB) 2025-2030 semakin mendekat. Semangat saling asah, asih, dan asuh tetap terjaga dalam keluarga besar APB, mencerminkan solidaritas dan kebersamaan yang kuat di antara para anggotanya.
Dinamika pemilihan kali ini cukup menarik, dengan sejumlah nama yang santer diperbincangkan, namun hingga kini masih saling menunggu untuk secara resmi mendeklarasikan diri. Hanya tersisa empat hari sebelum pesta demokrasi APB digelar pada 27 Februari 2025 di Cluring Waterpark, yang akan menjadi momentum bersejarah dalam perjalanan organisasi berbasis pemberdayaan masyarakat ini. APB telah menjadi motor utama dalam menggerakkan sektor wisata berbasis komunitas di Kabupaten Banyuwangi, menjadikannya salah satu pilar utama dalam pengembangan pariwisata lokal.
Beberapa tokoh yang disebut-sebut sebagai kandidat potensial berasal dari berbagai cluster di Banyuwangi. Dari cluster Banyuwangi Utara, terdapat nama-nama seperti Mohammad Muhkyi, pengelola Pantai Cemara; M. Mahsun dari Desa Wisata Taman Sari; serta M. Rahnan dari Wisata Kopi Gombengsari. Dari cluster Banyuwangi Selatan, muncul nama Budi Mustika, pengelola Pantai Mustika. Dari cluster Banyuwangi Barat 2, Alfan Impriyadi, pengelola Glenmore Rafting, juga masuk dalam bursa kandidat. Sementara itu, Jauhari (Pakjo), Ketua Cluster Banyuwangi Tengah; Syukron Ma’mun dari Desa Bamboe Gintangan; serta Dani Wahyudi, pemilik Wisata Green Gumuk Candi Songgon dari Cluster Banyuwangi Barat 1, turut diperhitungkan sebagai calon potensial.
Meskipun beberapa nama telah muncul dalam perbincangan publik, hingga kini belum ada yang secara resmi mendeklarasikan diri dan mendaftarkan pencalonan. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika demokrasi di tubuh APB semakin matang, dengan proses seleksi yang lebih transparan dan berbasis dukungan nyata dari komunitas. Pemilihan ini tidak hanya menjadi ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi momentum bagi APB untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam sektor wisata berbasis komunitas di Banyuwangi.
Dengan semakin dekatnya waktu pemilihan, seluruh pihak diharapkan tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan, serta memastikan bahwa proses demokrasi ini berjalan dengan lancar, adil, dan transparan. Siapapun yang terpilih nantinya, diharapkan dapat membawa APB menuju arah yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di masa depan.***